SIMALUNGUN | BERITA A1
Warga Huta I, Nagori Purba Sari, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun meminta kepada panitia Program Ketahanan Pangan (Ketapang) untuk tidak mengelola lahan seluas 9 hektare yang dikelola 70-an kepala rumah tangga.
Maryono, perwakilan masyarakat yang ditemui di lokasi lahan Eks Goodyear, Selasa (28/01/2025) siang mengatakan ada sekitar 70-an kepala rumah tangga yang hidupnya di lahan tersebut. “70-an KK (Kartu Keluarga) mengelola lahan 3 rante di lahan itu. Mereka menanam sawi, bayam, kangkung yang usia panenya hanya 40-an hari. Jadi 70 KK itu sebagian besar adalah janda dan warga yang tidak mampu. Semula, masyarakat mau kalau harus membayar sewa lahan kepada pemerintah agar masyarakat bisa kelola dengan nyaman dan aman. Tapi sampai sekarang belum juga ada kejelasan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, sejak tahun 2018 pemerintah tak pernah menaruh perhatian di lahan tersebut. “Daripada menjadi semak belukar, masyarakat berinisiatif mengelola lahan itu. Jadi, karena sudah berjalan beberapa tahun, masyarakat mulai menggantungkan hidupnya di lahan itu. Lagian progran Ketapang yang dicanangkan itu cuma 40 hektare, seharusnya masih bisa digeser di lahan lain karena luas areal ini 93 hektare. Kami hanya memohon kepada panitia program Ketapang untuk memberi keringanan untuk masyarakat agar tidak mengganggu lahan yang 9 hektare itu,” harapnya.
Pantauan awak media, terlihat puluhan masyarakat mencoba mengehentikan alat berat Traktor yang mulai membersihkan areal yang akan ditanami jagung sebagai program ketahanan pangan. (DN)