PEMATANGSIANTAR | BERITA A1
Dalam hal pengembangan kompetensi siswa dalam dunia usaha dan dunia industri (DUDI), YP. Trisakti dan Tridarma Kota Pematangsiantar melaksanakan pelepasan siswa jurusan Teknik komputer dan Jaringan TKJ kelas X untuk melaksanakan praktek kerja industri secara mandiri, Senin (10/02) di SMK Trisakti dan Tridarma Jl. Pdt. J. Wismar Saragih No. 6. Kota Pematangsiantar.
Jumlah peserta yang mengikuti pelepasan tersebut sebanyak 22 orang siswa pada Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) yang telah lulus verifikasi Hard skill dan Soft skill di kelas industri Axioo Class Program.
Menurut Koordinator YP. Trisakti dan Tridarma (Bapak Indra Saragih, S.E. M.S.M.) hal ini didasari oleh semakin sengitnya persaingan di kalangan lulusan SMK dalam mencari pekerjaan, sehingga YP. Trisakti dan Tridarma membuat sebuah program dengan judul “Setahun Belajar Langsung Bekerja”. Dalam hal ini siswa jurusan Teknik Komputer dan Jaringan akan memanfaatkan ilmu yang diterima di kelas dengan membuat praktek usaha service komputer secara mandiri. Usaha tersebut dilakukan di rumah masing-masing siswa dengan tujuan agar siswa lebih fokus mengembangkan usaha setelah pulang sekolah. ” Jadi siswa tidak akan keluyuran lagi jika pulang sekolah, karena sudah ada tanggungjawab usahanya, ujar beliau”
Menurut Kepala Sekolah SMK Trisakti (Riandi Sinaga, S.Pd.,M.Pd) dalam sambutannya mengatakan Program Setahun Belajar Langsung Bekerja ini bertujuan agar :
- Siswa dapat belajar beradaptasi dengan tantangan di dunia kerja.
- Siswa dapat memperkuat pemahaman mereka tentang konsep-konsep yang dipelajari di dalam kelas.
- Siswa dapat membuka peluang kerja yang lebih cepat setelah lulus.
- Siswa dapat dibentuk menjadi SDM yang mempunyai keterampilan dan keahlian profesional.
- Siswa dapat mempraktikkan teori yang dipelajari di sekolah secara langsung di industri.
“kita berharap agar siswa mampu melaksanakan program tersebut dan apabila berhasil merupakan sebuah kebanggan bagi keluarganya terlebih kepada sekolah, Ujar Beliau”
Terkait sistem pelaksanaan program “Setahun Belajar Langsung Bekerja, awak media Berita A1.com langsung menanyakan kepada guru produktif jurusan TKJ Bapak Apul Fernando Sihombing, dimana beliau mengatakan bahwa ini adalah salah satu praktek kerja kelas Industri, cara kerjanya adalah :
- Siswa secara mandiri membuka praktek usaha di dunia informasi dan teknologi.
- Siswa secara mandiri akan mencari mitra usaha.
- Siswa secara mandiri akan mengembangkan usaha secara profesional.
- Siswa secara mandiri akan bertanggungjawab terhadap ilmu yang diperoleh dari sekolah dengan terjun langsung ke dunia industri.
- Siswa secara mandiri mengembangkan pengalaman dan ketrampilan didunia industri.
- Siswa secara mandiri mengelola pendapatan keuangan untuk pengembangan usaha yang dibentuk.
Dalam pelaksanaanya Siswa akan melaporkan seluruh kegiatan usahanya setiap hari, terkait praktek usaha yang dikembangkan kepada guru produktif TKJ, kemudian guru akan menganalisa laporan dan memberikan masukan kepada siswa.
Ketika ditanya tentang kemana arahnya usaha tersebut, bapak Apul mengatakan usaha tersebut akan dikembangkan secara bertahap, sesuai dengan ilmu yang didapatkan di sekolah, adapun tahapannya adalah
Tahap I (Kelas X) : Pengembangan usaha service komputer meliputi : Penginstalan sistem operasi dan software pendukung lainnya, penggantian hardware/Software dan perbaikan kerusakan lainnya.
Tahap II (Kelas XI) : Pengembangan Usaha layanan jasa networking meliputi : Pembuatan jaringan rumah, kantor, Warnet, dan web design.
Tahap III (Kelas XII) : Pengembangan usaha layanan jasa keamanan jaringan, jasa digital marketing, pembuatan aplikasi dan IT Konsultan.
Dalam melaksanaan seluruh tahap, siswa akan didampingi langsung oleh guru produktif TKJ SMK Trisakti Kota Pematangsiantar.
“Jadi harapan kita selama 3 tahun nanti usaha itu sudah semakin besar, sehingga siswa nanti menjadi ahli IT yang profesional, dan kalau boleh memiliki banyak karyawan, Imbuhnya.”
Kemudian awak media Berita A1.com juga bertanya terkait penghasilan dari usaha tersebut, Bapak Apul mengatakan bahwa penghasilan yang didapat dari usaha tersebut sepenuhnya menjadi milik siswa, dan tentu agar dipergunakan untuk pengembangan usahanya, kalau boleh sampai banyak cabang usahanya di luar kota, Imbuhnya lagi” (Poels)


