Diduga Miliki Pemahaman Agama yang Berbeda, Seorang Wanita Tabrakkan Dirinya ke Mapolres Kota Pematangsiantar

0
907

PEMATANGSIANTAR | BERITA A1

Seorang wanita berinisial FAM (23) warga Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, dengan sengaja menabrakkan diri dengan menggunakan sepeda motor Honda BK 5856 TAK ke pintu Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Pematangsiantar, Senin (21/03/2022) sekira pukul 07.25 WIB. Diduga, wanita tersebut mengalami depresi akibat hubungan keluarganya.

Iklan
Iklan

Informasi diperoleh, kejadian bermula saat pelaku hendak menuju Pondok Pesantren yang ada di Kecamatan Siantar Simarimbun, Kota Pematangsiantar. Setibanya di depan Mapolres Pematangsiantar, wanita ini malah menambah kecepatannya dan masuk ke areal Mapolres lalu menabrakkan dirinya ke pintu ruang SPKT Polres Pematangsiantar, Jalan Sutomo, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar. Pintu kaca hancur akibat kejadian itu, sementara FAM mengalami luka ringan pada bagian dahinya dan langsung dirawat ke Klinik Mapolres.

Saat ini Polisi masih mendalami motif pelaku, hanya saja kabar beredar bahwa pelaku sengaja menabrakkan dirinya karena membenci polisi atas penangkapan Habib Rizieq Shihab dan penembakan di Laskar FPI beberapa waktu lalu.

Kapolres Pematangsiantar, AKBP Boy Binanga Siregar yang dikonfirmasi terkait motif pelaku yang membenci polisi akibat penangkapan Habib Rizieq Shihab dan penembakan Laskar FPI, orang nomor satu di Kepolisian Pematangsiantar ini menepis hal tersebut dan saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman atas motif pelaku penabrakan. Dari keterangan yang diperoleh pihaknya, pelaku baru saja bercerai dengan suaminya.

“Masih dalam pemeriksaan dan ga ada ingin membela siapapun. Ini karena masalah keluarga dan baru cerai,” tulis Boy Siregar melalui pesan WhatsApp.

Sementara itu, Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Putra dalam konferensi pers di Mapolres Pematangsiantar, Senin malam, pelaku diduga mengalami stres akibat hubungan keluarganya dan selama ini pelaku sering mendengarkan ceramah melalui YouTube dan sering mengajak orang tuanya untuk mendengarkan ceramah yang diputarnya. Semenjak berpisah dengan suaminya, FAM memiliki pemahaman agama yang berbeda dan hal ini bertentangan dengan pemahaman orang tuanya. Dan dari keterangan orang tuanya, selama ini wanita tersebut kesehariannya hanya mendengarkan ceramah melalui YouTube dan melaksanakan sholat.

Selain itu, saat dilakukan penggeledahan di kediaman pelaku. Polisi tidak menemukan bukti-bukti yang berkaitan pemahaman radikalisme. “Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, yang jelas kita (Polisi, red) tidak menemukan buku-buku yang berkaitan dengan terorisme di rumah yang bersangkutan,” kata Irjen Panca Putra.

Pihaknya juga akan memeriksakan pelaku ke Psikologi Polda terkait perubahan pemahaman pelaku. “Saat ini kondisinya baik, kita dalami proses perubahan pemahaman itu, kita sudah bekerjasama dengan teman-teman tim psikologi Polda juga untuk melakukan pemeriksaan. Dan kita berharap kita bisa mendalami konstruksi peristiwa dalam benak yang bersangkutan, saat ini kita sedang melakukan pemeriksaan mendalam terhadap yang bersangkutan,” kata Perwira Dua Bintang di pundaknya ini saat memberikan keterangan didampingi Ketua MUI Kota Pematangsiantar. (DN)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini