SIMALUNGUN | BERITA A1
Sejumlah Masyarakat melakukan unjuk rasa karena kesal dengan kegiatan sambung ayam yang terjadi di kampung mereka, Jumat (18/02/2022) siang. Sabung ayam yang dinilai warga berbau perjudian itu sudah berjalan cukup lama.
Aksi yang dilakukan oleh pengajian ibu-ibu dan bapak-bapak serta nazir Masjid itu dilakukan secara spontanitas, menuntut supaya kegiatan sabung ayam di kediaman warga berinisial N itu dihentikan.
“Iya memang ada warga yang nolak keberadaan sabung ayam. Jadi mereka melakukan unjuk rasa di lokasi sabung ayam. Saya di sini cuma mantau warga saja,” kata Wito Simbodo, Pangulu Karang Sari yang dihubungi melalui selularnya.

Sementara itu, Masrah Camat Gunung Maligas mengatakan masyarakat tetap bertahan agar tidak ada praktik perjudian sabung ayam di kampung mereka. “Masyarakat tidak ingin ada lagi sabung ayam di kampung itu. Jadi pemilik rumah tadi meminta supaya diberikan waktu tetapi masyarakat tetap tidak mau dan meminta supaya sabung ayam itu ditutup,” katanya dihubungi terpisah.
Salah seorang kenaziran masjid mengatakan agar tidak ada lagi praktik perjudian berkedok sabung ayam di kampung mereka. “Tuntutan warga cuma ditutup selamanya. Jadi tadi pemilik rumah bilang supaya dibuka Sabtu dan Minggu tapi kami tetap menolak. Mungkin Sabtu dan Minggu ini ada orang dari luar kota yang mau main, makanya orangnya minta waktu dua hari saja,” katanya saat dihubungi melalui selular.
Warga mengancam, bila tetap masih ada praktik sabung ayam di lokasi tersebut maka masyarakat akan datang kembali dengan jumlah yang lebih besar. “Kita lihat besok (Sabtu, red) kalau masih main mungkin masyarakat lebih banyak lagi yang datang,” tambahnya.
Dihubungi terpisah, Kapolsek Bangun AKP LS Gultom mengatakan sudah melakukan mediasi antara masyarakat dengan pengelola. Hanya saja, pemilik lokasi tetap bertahan agar tetap dilaksanakan event laga ayam dengan berbagai hadiah.
“Sudah ada brosur yang disebarkan oleh panitia. Jadi sifatnya event laga ayam. Jadi pemain bayar biaya pendaftaran dan pemenangnya akan mendapatkan hadiah. Kita juga sudah sarankan kepada pemilik supaya cari lokasi lain, tapi pemilik tetap bertahan dan masyarakat tetap ingin laga ayam itu ditutup,” katanya seraya mengatakan sejauh ini tidak ada praktik perjudian di lokasi tersebut. (DN)