SIMALUNGUN | BERITA A1
Jembatan penghubung Nagori Mariah Jambi, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi menuju Nagori Senio, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun roboh usai bibir jembatan longsor akibat hujan deras yang terjadi beberapa waktu lalu. Akibatnya sejumlah warga yang selama ini menggunakan akses tersebut harus memutar arah dimana jaraknya cukul jauh.
Pantauan awak media, Kamis (13/02/2025) siang, terlihat jembatan tersebut merupakan jalur alternatif yang sering digunakan warga untuk beraktifitas. Selain itu, jembatan itu merupakan akses jalan untuk mendongkrak perekonomian warga sektor pariwisata, di Nagori Mariah Jambi ada wisata Pemandian Alam Sejuk (PAS) Timuran.
Warga mengatakan, robohnya jembatan itu disebabkan hujan deras yang terjadi pada Selasa malam hingga Rabu dinihari. “Hujan tadi malam itu deras kali, air Sungai Bah Bolon meluap, bibir jembatan itu longsor, makanya jembatan itu roboh,” kata warga di sekitar lokasi.
Menurut warga, jembatan itu merupakan bekas jembatan Rel Kereta Api Muntik yang kemudian dibangun warga untuk dijadikan jembatan. “Dulunya Rel Kerta Api Muntik milik Belanda, tujuannya untuk mengangkut hasil perkebunan dari Bah Jambi sampai ke Kebun Laras. Karena tak lagi difungsikan, warga menjadikan ini jembatan,” tambahnya.
Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Simalungun, Aripin Panjaitan yang meninjau kondisi jembatan secara langsung meminta Pemkab Simalungun untuk mengambil tindakan untuk sementara waktu. Dan ia juga akan melaporkan hal ini ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun agar aktifitas warga tak terganggu terlalu lama.
“Secepatnya saya akan laporkan ke BPBD, agar dibuat jalur alternatif dulu. Kasihan warga yang beraktifitas, terutama anak sekolah. Karena jalan ini akses terdekat mereka, kasihan kalau mereka harus memutar ke Batu 8, apalagi yang sekolahnya di Gunung Malela ini,” katanya saat didampingi Ketua PAC PDIP Gunung Malela, Edy Suprapto. (DN)